Musim kemarau kita tahu hawanya
sangat panas. Bukan hanya hawanya… tapi memang panas segalanya, saking panasnya
seakan matahari berada 1 meter di atas kita. Bayangkan saja, baru naik motor 10
menit saja, kulit kita sudah terasa seperti terbakar. Bukan hanya itu, debu beterbangan
ke sana kemari seakan dunia ini hanya dia yang miliki. Belum lagi kalau singgah
di mata, aduuuh… ampun deh perihnya.
Teriknya matahari, pasti akan
berdampak pada makhluk hidup di sekitar kita, lebih-lebih tanaman. Musim
kemarau seperti saat ini, sawah atau ladang mulai menguning, bukan karena mau
panen, tetapi tanaman banyak yang mengalami kekeringan.
Gerakan Pemuda Tani Indonesia
(Gempita) Sulawesi Tenggara saat ini tengah merasakan keluhan para petani
binaannya, bahwa bila tidak diantisipasi maka tanaman jagung yang sudah mulai
tumbuh akan menguning dan terbakar. Sebelum itu terjadi Koordinator Wilayah Gempita Sulawesi Tenggara mengkoordinasikan pada pengurus cabang untuk segera mendata
seberapa besar dampak kekeringan tanaman jagung pada para petani binaan.
Dan tidak menunggu waktu panjang, Korwil Gempita Sultra telah mengusulkan mesin pompa air kepada Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bantuan tersebut segera terealisasi.
Dan tidak menunggu waktu panjang, Korwil Gempita Sultra telah mengusulkan mesin pompa air kepada Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bantuan tersebut segera terealisasi.
Musim kemarau bukan berarti
kegagalan di sector pertanian, itu tidak ada pada kamus Gempita Sulawesi
Tenggara. Pengurus Cabang Konawe Selatan Pak Ambo dan Pak Adam semangatnya tak
pernah akan padam menghadapi musim kering ini.
Nah, pengurus cabang Bombana yang
dimotori Pak Jumrad Raunde masih terus berputar otak supaya lahan seluas 1.185
ha di kecamatan Rarowatu bisa mendapatkan alat berat untuk mengolahnya. Begitu
juga lahan 70 hektar di desa Watu-watu Kec. Lantari Jaya Bombana bisa juga membutuhkan
alat berat. Mudah-mudahan Pak Jumrad dan kawan-kawan mendapatkan jalan.
Pengurus Buton-Baubau saat ini
tengah mengadakan konsolidasi untuk menghadapi kemarau panjang. Namun
menurut Pak Fajar Korcab Bau-bau Buton, tidak lama lagi ada beberapa hektar
yang akan panen perdana. Lanjutkan Bro, punya visi misi sama.
Bu Aisyah Srikandi Gempita Muna sedang
menunggu alat berat untuk mengolah sebagian lahannya, selain itu cpcl
yang hampir rampung, akan beliau sempurnakan. Begitu juga Pak
Irwan Korcab Konawe, Aras Moita Korcab Konawe Utara dan korcab-korcab lain
saling bahu membahu menghadapi musim
kemarau ini dibawah komando Pak Rustam sebagai Koordinator Wilayah
Gempita Sulawesi Tenggara.
No comments:
Post a Comment